Penyesuaian diri
yang baik yang selalu ingin diraih setiap orang tidak akan dapat
tercapai kecuali bila kehidupan orang tersebut benar–benar terhindar
dari tekanan, goncangan dan ketegangan jiwa yang bermacam–macam dan
orang tersebut mampu untuk menghadapi kesukaran dengan cara objektif
serta berpengaruh bagi kehidupannya serta menikmati kehidupannya dengan
stabil, tenang, senang, tertarik untuk bekerja dan berprestasi.
Pada dasarnya pembentukan penyesuaian diri melibatkan individu dengan lingkungannya antara lain :
Semua
konflik dan tekanan yang ada dapat dihindarkan atau dipecahkan bila
individu dibesarkan dalam keluarga dimana terdapat keamanan, cinta,
respek, toleransi dan kehangatan. Dengan demikian penyesuaian diri akan
menjadi lebih baik bila dalam keluarga individu merasakan bahwa
kehidupannya berarti.
Rasa dekat
dengan keluarga adalah salah satu kebutuhan pokok bagi perkembangan jiwa
seorang individu. Dalam prakteknya banyak orang tua yang mengetahui hal
ini namun mengabaikannya dengan alasan mengejar karir dan mencari
penghasilan yang besar demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan
menjamin masa depan anak–anak.
Hal
ini sering kali ditanggapi negatif oleh anak dengan merasa bahwa dirinya
tidak disayangi, diremehkan bahkan dibenci. Bila hal tersebut terjadi
berulang–ulang dalam jangka waktu yang cukup panjang (terutama pada masa
kanak–kanak) maka akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan individu
dalam menyesuaikan diri dikemudian hari. Meskipun bagi remaja hal ini
kurang berpengaruh, karena remaja sudah lebih matang pemahamannya, namun
tidak menutup kemungkinan pada beberapa remaja kondisi tersebut akan
membuat dirinya tertekan, cemas dan stres.
B. Lingkungan Teman Sebaya
Begitu
pula dalam kehidupan pertemanan, pembentukan hubungan yang erat
diantara kawan-kawan semakin penting pada masa remaja dibandingkan
masa–masa lainnya. Suatu hal yang sulit bagi remaja menjauh dari
temannya, individu mencurahkan kepada teman– temannya apa yang tersimpan
di dalam hatinya dari anggan–anggan, pemikiran, dan perasaan. Ia
mengungkapkan kepada mereka scara bebas tentang rencananya, cita–citanya
dan dorongan-dorongannya. Dalam semua itu individu menemukan telinga
yang mau mendengarkan apa yang dikatakannya dan hati yang terbuka untuk
bersatu dengannya.
Dengan demikian
pengertian yang diterima dari temanya akan membantu dirinya dalam
penerimaan terhadap keadaan dirinya sendiri. Ini sangat membantu diri
individu dalam memahami pola–pola dan ciri–ciri yang menjadikan dirinya
berbeda dari orang lain. Semakin mengerti akan dirinya. Maka individu
akan semakin meningkat kebutuhannya dan berusaha menerima dirinya dan
mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Dengan demikian dia akan menemukan
cara penyesuaian diri yang tepat sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
C. Lingkungan Sekolah
Sekolah
mempunyai tugas yang tidak hanya terbatas pada masalah pengetahuan dan
informasi saja akan tetapi juga mencakup tanggung jawab pendidikan
secara luas. Demikian pula dengan guru, tugasnya tidak hanya mengajar
tetapi juga berperan sebagai pendidik yang menjadi pembentuk masa depan.
Ia adalah langkah pertama dalam pembentukan kehidupan yang menuntut
individu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
Pendidikan
modern menuntut guru atau pendidik untuk mengamati perkebangan individu
dan mampu menyusun system pendidikan sesuai dengan perkembangan
tersebut. Dalam pengertian ini berarti proses pendidikan merupakan
penciptaan penyesuaian antara individu dengan nilai–nilai yang
diharuskan oleh lingkungan menurut kepentingan perkembangan dan
spiritual individu.
Keberhasilan
proses ini sangat bergantung pada cara kerja dan metode yang digunakan
oleh pendidik dalam penyesuaian tersebut. Jadi disini peran guru sangat
berperan penting dalam pembentukan kemampuan penyesuaian diri individu.
Sumber :
http://belajarpsikologi.com/pembentukan-penyesuaian-diri/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar